Apa Itu Host?

Host to Host atau yang sering dikenal sebagai H2H adalah sistem antar server yang saling terhubung satu sama lain secara langsung. Apa itu Host? Jika disederhanakan merupakan komunikasi yang terjadi dalam sebuah jaringan komputer yang terjadi antar host yakni komputer dan perangkat lain yang terhubung satu sama lain.

Pengertian Apa Itu Host dan Host to Host

Apa Itu Host?

Jika diartikan dalam bahasa Indonesia, Host berarti tuan rumah, namun dalam istilah teknologi, Host merujuk pada sebuah komputer di mana penggunanya dapat terhubung secara online. Jadi secara sederhana, Host to Host berarti Host (sistem yang ada dalam server) yang terhubung dengan Host (sistem dalam server yang lain) secara langsung. 

Host to Host misalnya terjadi dalam hubungan sebuah perguruan tinggi dengan bank. Bagaimana sistem pembayaran sebuah perguruan tinggi atau kampus terhubung secara langsung.

Selanjutnya ada pula yang disebut dengan Hosting atau Web Hosting yang berarti sebuah tempat di mana file dan data yang diperlukan website disimpan serta dapat diakses dan juga dikelola oleh internet.

Sebagai contoh, saat Anda mengunjungi situs atau website yang pertama kali Anda lakukan pasti mengetikkan domain atau kata kunci tertentu di kolom pencarian Google. 

Selanjutnya yang terjadi adalah komputer Anda akan terhubung ke server dan halaman website akan dikirimkan serta ditampilkan melalui browser, seperti saat Anda melihat website ini.

Oleh karena itu saat Anda memutuskan untuk membuat sebuah website atau membelinya, maka domain dan hosting menjadi hal utama dan wajib Anda beli.

Gambaran tentang Hosting dan Domain

Hosting

Ibaratkanlah Hosting sebagai sebuah apartemen yang disewakan dengan berbagai tipe yang berbeda sesuai ukuran dan harga yang berbeda. 

Domain

Domain adalah nama dari website yang Anda buat atau sebuah alamat yang akan bisa diakses orang lain melalui internet. Nama domain berfungsi untuk menemukan komputer di internet dan setiap komputer memiliki nomor nama domain yang berbeda-beda yang juga disebut sebagai IP Domain.

Contoh alamat IP misalnya nomor 73.124.203.106., namun pengguna internet tentu akan bingung untuk mengingat alamat IP tersebut karena hanya terdiri dari serangkaian nomor. Oleh karena itu diperlukan nama domain agar lebih mudah diingat. Jadi Anda hanya perlu mengingat nama domain saat akan mengakses sebuah website.

Nama domain terdiri atas kombinasi dari nama dan nomor dan ekstensi yang berbeda seperti .com, .co.id, .id, .net. Setiap website akan memiliki nama domain yang berbeda dan harus didaftarkan terlebih dahulu agar website tersebut bisa diakses. Saat ini Anda bisa menemukan berbagai layanan hosting yang dapat menyimpan data website. 

Namun sebelum memilih layanan hosting, Anda harus memastikan untuk paham kebutuhan dari website Anda sendiri dan hosting yang cocok. 

Apa itu Shared Hosting?

Apa Itu Host?

Selain mengetahui apa itu host, Anda juga harus memahami shared hosting. Shared hosting dapat Anda temukan di berbagai layanan hosting yang ada saat ini. Shared hosting banyak digunakan oleh pengguna bersama-sama dalam satu server. Harga layanan shared hosting lebih murah namun ada kekurangannya tersendiri.

Karena layanan shared hosting digunakan secara bersama-sama, maka terdapat batasan dari sisi resource yang tersedia, baik itu dari segi penyimpanan, bandwith yang tersedia, dan berbagai hal lainnya.

Kelebihan Shared Hosting

  • Harga yang lebih murah
  • Tersedia berbagai jenis paket yang berbeda berdasarkan resource yang sudah disediakan. Jadi jika website Anda nantinya melebihi limit yang sudah ditetapkan, maka Anda dapat beralih atau upgrade ke paket yang lebih tinggi.
  • Sudah tersedia control panell seperti cPanel yang akan memudahkan Anda untuk mengelola website.
  • Tak perlu repot melakukan maintenance pada server karena semuanya sudah dilakukan oleh hosting.

Shared Hosting cocok untuk Anda yang memiliki website namun hanya memiliki budget yang terbatas. Anda tidak perlu risau saat website milik Anda sudah mencapai limit karena Anda tinggal meng-upgradenya ke versi layanan hosting yang lebih tinggi. 

Namun jika Anda menggunakan layanan Shared Hosting, Anda juga harus waspada karena waktu loading dari website Anda bisa berlangsung lama jika dibandingkan dengan website yang menggunakan layanan dedicating hosting. Anda bisa mengatasi hal tersebut dengan menggunakan CloudFlare.

Tips Pilih Layanan Hosting yang Sesuai

Ketahui kebutuhan Anda

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, sebelum memilih layanan hosting Anda harus mengetahui apa saja yang website Anda butuhkan. Rumuskan pertanyaan ini untuk diri Anda sendiri yakni:

  • Website apa yang bakal Anda buat
  • Apakah website Anda memerlukan aplikasi Windows?
  • Software atau jenis kode apakah yang digunakan? contohnya: PHP.
  • Anda harus memperkirakan, seberapa banyak pengguna yang akan mengunjungi website Anda?
  • Apakah website Anda nantinya akan memerlukan software khusus?
  • Apa website Anda hanya perlu dibuat dalam bentuk WordPress saja?

Jika Anda belum memahami betul mengenai web hosting, maka Anda kemungkinan bakal sulit menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas sehingga pilihan yang paling tepat untuk Anda yakni menggunakan Shared Hosting. 

Layanan Shared Hosting dipatok dengan harga yang tidak terlalu majal dan Anda akan mendapatkan beberapa keuntungan dan juga kemudahan. Anda pun bisa mengelola website dengan lebih baik lagi nantinya.

Plusnya lagi, jika website Anda nantinya sudah berkembang seiring dengan berjalannya waktu, maka Anda bisa upgrade ke paket dengan layanan yang lebih baik dan limit yang lebih besar.

Apa yang Harus Dimiliki Web Hosting?

Apa Itu Host?

1. Uptime

Hal yang harus dimiliki oleh web hosting yakni mampu menjalankan website selama 24 jam dalam tujuh hari atau 24×7. Oleh karena itu, Anda membutuhkan web hosting yang memiliki performa server optimal dan konektivitas maksimal. Pastinya Anda tidak menginginkan pengunjung website Anda kabur karena website tidak bisa diakses.

Nilai uptime yang biasanya direkomendasikan ialah 95,5 persen. Untuk mengetahui Uptime, Anda bisa mengeceknya dengan memonitor server atau melihat langsung keterangan mengenai uptime di website dari layanan hosting yang Anda gunakan. 

2. Ada pilihan Upgrade

Anda juga harus memastikan jika layanan hosting yang Anda gunakan menyediakan upgrade jika website Anda melebihi limit. Namun jika Anda sudah memiliki rencana untuk mengelola website dengan sumber daya hosting yang besar maka Anda bisa menggunakan VPS.

3. Adanya Fitur Addon Domain

Harga domain dapat dikatakan cukup murah yakni dengan kisaran Rp100 ribu per bulan. Jadi jika Anda mengelola lebih dari lima website, Anda harus memastikan jika layanan hosting yang dipergunakan menyediakan fitur Addon Domain untuk minimal 10 domain.

4. Jaminan Uang Kembali

Ini tak kalah penting saat menentukan layanan web hosting yang akan dipergunakan. Anda belum tahu jika nantinya akan ada masalah yang terjadi saat menggunakan hosting tersebut sehingga adanya garansi uang kembali merupakan bentuk antisipasi.

Leave a Comment